Apakah kamu sedang merasa bingung harus melakukan apa saja di usia 20-an? Rasanya, banyak sekali hal yang ingin dicapai sampai bimbang harus memulai yang mana dulu?
Memasuki usia 20-an ternyata terasa menjadi lebih sulit, ya. Makin sering merasa bingung, galau, dan tidak menemukan arah yang tepat. Namun, proses menuju dewasa sejatinya memang tidak pernah mudah. Banyak hal yang dapat dipelajari selama proses ini, tapi banyak hal juga yang jadi membingungkan. Tentu semua perasaan yang datang saat menjalani proses menuju dewasa ini adalah hal yang sangat normal, kamu hanya perlu memahami dan mencoba menghadapinya, yuk simak penjelasannya!
Usia 20-an sering dikenal dengan istilah Quarter Life Crisis atau krisis seperempat abad. Dalam definisinya, menurut Black (dalam Afnan et al., 2020) quarter life crisis adalah krisis emosional yang terjadi pada individu di usia 20-an tahun dengan karakteristik perasaan tak berdaya, terisolasi, ragu akan kemampuan diri sendiri, serta takut akan kegagalan. Krisis ini biasanya terjadi karena adanya tekanan yang dirasakan saat sedang mengusahakan berbagai macam pencapaian. Adanya tuntutan-tuntutan yang tinggi dalam kehidupan dan kekhawatiran akan masa depan akan membuat fenomena ini semakin buruk.
Usia 20-an bisa terlewati jika kita berusaha dan yakin. Disini, TanyabuHRD akan memberikan 5 cara menghadapi fenomena quarter life crisis untuk kamu yang sedang mengalaminya.
1.Eksplorasi Diri
Hidup yang gitu-gitu aja kadang terjadi karena kurangnya pengetahuan terhadap hal-hal lain di luar zona nyaman kita sebagai individu. Namun, untuk bisa melewati kebingungan yang dirasakan saat usia 20-an, kamu harus mencoba berbagai hal untuk menciptakan tujuan hidup yang lebih baik. Misalnya, kamu bisa mulai mencoba belajar skill baru, ikut volunteer, baca buku-buku baru, mencari hobi yang menarik, dan masih banyak hal lain yang dapat kamu coba. Ketika kamu sudah bereksperimen untuk mencoba banyak hal tersebut, kamu akan lebih terbantu untuk menemukan arah yang jelas dan tahu apa yang kamu inginkan dalam hidup.
2. Bangun Kepercayaan Diri
Terkadang, fenomena quarter life crisis yang terus menghantui seseorang disebabkan karena ketidakpercayaan diri yang dirasakan orang tersebut. Cobalah untuk membangun kepercayaan diri dari hal-hal yang sederhana, seperti berpakaian rapi, bersih, dan wangi. Dengan hal sederhana tersebut, kamu akan semakin yakin bahwa diri kamu bisa melakukan yang terbaik. Tidak perlu terburu-buru, rasakan perubahan hidup kamu secara perlahan jika kamu sudah konsisten membangun rasa percaya diri.
3. Menerima Semua Perasaan yang Sedang Dirasakan
Quarter life crisis mengacu pada bagaimana seseorang merasakan hal-hal yang membingungkan dan membuatnya takut untuk lebih jauh melangkah. Namun, perlu diketahui bahwa semua perjalanan tidak ada yang mudah. Selama perjalanan itu dilewati, tentu akan banyak sekali perasaan-perasaan yang dapat muncul tanpa sengaja, misalnya perasaan sepi, bosan, kesal, dan lainnya. Cobalah pahami apa yang sedang kamu rasakan dan lakukan kegiatan yang dapat mengatasi rasa tersebut. Misalnya, kamu merasa bosan dengan semua rutinitas yang kamu lakukan, cobalah mengambil sedikit jeda waktu untuk melakukan kegiatan lain diluar rutinitas seperti nonton film yang kamu suka ataupun kamu ingin tidur saja dalam beberapa waktu, tapi jangan lupa untuk back on track lagi ya. Dengan begitu, kamu akan belajar bahwa perasaan adalah bagian dari diri kamu yang akan menemani prosesmu untuk tumbuh.
4. Buat Tujuan dan Tidak Membandingkan Dirimu dengan Orang lain
Usia 20-an adalah usia yang sudah dikenal lebih serius. Pada masa ini, kita dituntut untuk bisa beradaptasi dengan banyak hal, terutama mengenai pencapaian. Banyak dari kita terlalu fokus untuk melihat kemajuan dari orang lain, padahal diri kita sendiri juga sedang berusaha. Mulai sekarang, yuk coba membuat tujuan hidupmu yang lebih jelas, seperti kamu mau bekerja dimana, hidup yang seperti apa, lingkungan yang bagaimana, buatlah sejelas mungkin. Setelah itu, cobalah untuk membuat langkah-langkah kecil dalam mencapai tujuan tersebut. Jika sudah menentukan langkah-langkah kecil tadi, mulailah! Kamu hanya perlu fokus dengan semua langkah-langkah kecil tersebut dan coba buatlah evaluasi dalam beberapa waktu sekali untuk melihat kemajuanmu. Sekali lagi, tidak perlu untuk melihat pencapaian orang lain saat kamu sedang berproses. Jika kamu fokus dalam proses ini, perlahan kamu akan melihat perubahan pada dirimu.
5. Investasi Diri
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan dalam melewati fenomena quarter life crisis adalah investasi diri. Investasi diri saat ini sering dikenal dengan istilah investasi leher ke atas. Investasi diri berfokus pada upaya untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuanmu. Sejalan dengan pembahasan di nomor satu, kamu perlu memperkaya dirimu dengan skill dan pengalaman. Hal ini bertujuan untuk memiliki aset yang pasti untuk mendukung karirmu.
Tidak mudah untuk menghadapi fenomena quarter life crisis, apalagi saat ini rasanya semua kehidupan sudah bergantung pada teknologi. Akan tetapi, proses ini adalah bagian dari kehidupan, semua orang merasakannya, termasuk-lah kamu. Bertekad untuk menjadikan hidup lebih baik dan terarah saja sudah menjadi langkah kecil yang dapat membantumu berproses dan melewati fenomena usia 20-an ini dengan lebih mudah. Mari melangkah dan jangan biarkan quarter life crisis menghambat pertumbuhanmu.
Referensi:
Afnan, Fauzia, R., Tanah, M.U. (2020). HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN STRESS PADA MAHASISWA YANG BERADA DALAM FASE QUARTER LIFE CRISIS. Jurnal Kognisia, 3(1), 23-28. https://doi.org/10.20527/jk.v3i1.1569
Fazira, S. H. ., Handayani, A. ., & Lestari, F. W. . (2023). Faktor Penyebab Quarter Life Crisis Pada Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 2227–2234. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.13500
Syifa’ussurur, M., Husna, N., Mustaqim, M., & Fahmi, L. (2021). Menemukenali BERBAGAI ALTERNATIF INTERVENSI DALAM MENGHADAPI quarter life crisis: Sebuah KAJIAN LITERATUR [Discovering various alternative intervention towards quarter life crisis: A literature study]. Journal of Contemporary Islamic Counselling, 1(1). https://doi.org/10.59027/jcic.v1i1.61